Sudah menjadi rahasia umum bahwa halnya Indonesia adalah negara berkembang dengan sejuta kekayaan didalamnya. Sebagai negara berkembang Indonesia sangat berbeda dengan negara lainnya. Di kala negara lain berjuang untuk menutupi semua kekurangannya, indonesia malah kehilangan apa yang dimilikinya.
Yap, indonesia memiliki semuanya. Sebagai negara kepulauan hampir semua sumber daya alam ada di Indonesia, hutan, tanah, pohon, minyak, batu bara Indonesia punya. Namun ironisnya semua kekayaan Indonesia tak serta merta dinikmati oleh penduduknya. Banyak penduduk Indonesia yang tetap hidup di bawah garis kemiskinan.
Kebanyakan semua sumber daya alam Indonesia ini dinikmati oleh negara asing. Selain itu sebagian besar sumber daya alam Indonesia di ekspor ke negara maju dalam bentuk mentah dan kemudian dibeli kembali oleh Indonesia dalam bentuk barang yang sudah jadi dengan harga yang lebih mahal. Hal tersebut tentunya menimbulkan ketidak seimbangan antara pendapatan dan pengeluaran negara.
Berikut adalah Lima negara di dunia yang kaya raya karena kekayaan Alam Indonesia :
Amerika Serikat
Anda tentu sudah tahu keberadaan PT Freeport McMoran, perusahaan yang sudah berpuluh tahun mengeksploitasi tambang emas di Papua. PT ini adalah milik Amerika Serikat yang sudah mengontrak tanah Papua selama berpuluh tahun. Dalam sehari, konon PT Freeport bisa menghasilkan 22.000 ton biji emas dan perak mentah.
Selain di Papua, perusahaan AS lainnya yang berbasis di Indonesia adalah PT. Newmont. Perusahaan asal Colorado ini mengeskplorasi tambang emas dan tembaga di kawasan NTT dan NTB. Pada tahun 2012 saja, pendapatan bersih Newmont mencapai $4.17 juta atau sekitar 58 milyar rupiah, hanya dari pabrik mereka di NTB. Selain itu banyak lagi perusahaan AS yang memanfaatkan SDA Indonesia seperti Chevron dan Conoco Philips.
China
China adalah negara yang sangat aktif untuk mencari sumber energi non-migas dari negara lain. Salah satu negara tujuannya adalah Indonesia. Salah satu investasi perusahaan China yang paling banyak di Indonesia adalah batu bara. Mereka mengekspansi bisnis mereka mulai dari wilayah Pacitan, Jawa Timur, hingga kawasan Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara.
Salah satu perusahaan besar China yang berbasis di Indonesia adalah PT Heng Fung Mining Indonesia. Perusahaan tersebut mengeksplorasi nikel di Halmahera. Target produksi mereka adalah 200 juta ton per tahun. Selain Heng Fung Mining, ada juga perusahaan China lain yaitu Petro China yang mengelola gas sebanyak 14 blok di Kabupaten Tanjung Habung Timur. Namun, perusahaan tersebut kini disegel pemerintah terkait perizinan.
Inggris
Negara penggemar teh ini adalah negara yang sudah lama ‘bermain’ di sektor migas Indonesia. Mereka mengelola beberapa blok gas di Papua, lewat anak perusahaan BP Berau. Investasi perusahaan tersebut mencapai $12,1 milyar. Hasil gas yang mereka dapat 60 persen diekspor ke negara Asia Pasifik dan sisanya didistribusikan ke Indonesia.
Pasokan gas yang dibutuhkan PLN juga disediakan oleh British Petroleum. Kerja sama tersebut tertuang di nota ke sepahaman (MoU) pasokan gas alam cair untuk PLN sebesar 230 mmscfd. Perusahaan Inggris saat ini tengah bergiat mencari sektor SDA strategis lainnya, khususnya di bidang industri ramah lingkungan.
Perancis
Negeri yang terkenal dengan menara Eiffel ini memang telah lama bermitra di Indonesia lewat brand Total. Total E&P Indonesia mengelola blok migas Mahakam, Kalimantan Timur. Perusahaan tersebut bekerja sama dengan Inpex Corp dalam mengelola blok Mahakam. Kedua perusahaan tersebut membagi rata 50:50 pengendalian saham mereka.
Pada tahun 2008 Total mengajukan proposal untuk perpanjangan kontrak karena ingin berinvestasi lebih lama di Indonesia. Dan pada tahun 2013, mereka memprediksikan pendapatan sebesar $8.92 miliar. Selain Total, perusahaan Perancis lain yang bermitra di Indonesia adalah Eranet, yang berkonsentrasi di penambangan nikel.
Kanada
Negara berlambang daun maple ini mengembangkan 12 proyek di Sulawesi lewat Canadian International Development Agency. Kedua belas lini mereka berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam. Selain itu, terdapat dua perusahaan Kanada lainnya yang beroperasi di Sulawesi yaitu Sheritt Internasional dan Vale. Vale sendiri memiliki investasi sebesar 2 Milliar USD di Sulawesi Tengah.
Kanada juga mengeksplorasi SDA Indonesia di bidang migas. Melalui Nico Resources, yang merupakan anak dari perusahaan Calgari dengan memiliki 12 blok migas di Indonesia. Blok tersebut merupakan blok terluas di Indonesia.
So apa yang didapatkan Indonesia?
Sudah begitu banyak kekayaan alam yang terus dikelola dan dinikmati oleh negara asing. Adapun penduduk lokal yang berada di daerah tempat sumber daya alam berada tidak bisa menikmatinya. Kebanyakan mereka hanya menjadi pekerja di perusahaan asing yang menumpang di Indonesia. Seakan menjadi tamu di rumah sendiri harga diri penduduk lokal serasa diinjak-injak oleh negara lain yang terus menggerogoti kekayaan Indonesia.
Siapa yang salah?
Tentunya anda sebagai seorang pembaca cerdas bisa melihat fakta yang terjadi, tidak adanya kerja sama dan kepercayaan pemerintah kepada penduduk pribumi menjadi pemicu negara asing masuk ke Indonesia. Padahal bila ditelaah secara lebih dalam, penduduk indonesia banyak yang pintar.
Bisa dikatakan penduduk indonesia bisa mengelola sendiri apa yang dimiliki Indonesia. Tapi ya begitu tidak adanya kepercayaan dan dukungan pemerintah malah membuat Penduduk Indonesia pergi keluar negeri guna mencari kehidupan yang lebih layak.