KenariMall.com

Rabu, 26 November 2008

Kejahatan Maya Makin Resahkan Bisnis Besar


SAN FRANSISCO - Kejahatan di dunia cyber lebih dari sebuah desas desus, tapi sudah merupakan keprihatinan serius di dunia bisnis.

Hal itu dikeluhkan oleh kurang lebih 1.387 profesional teknologi informasi, menurut hasil survei dari sebuah firma keamanan Finjan.

Terhitung 91 persen responden dari survei yang diselenggarakan Finjan sejak Juli lalu mengatakan bahwa kejahatan di dunia maya sudah menjadi momok bagi bisnis besar. Sebanyak 73 persen berpendapat mereka lebih khawatir dengan kejahatan pencurian data, dan 25 persen responden mengkhawatirkan penerobosan data-data rahasia dalam organisasi yang mereka kelola.

Kejahatan di dunia maya juga menggempur bisnis ritel elektronik dan komputer superbesar yang memiliki 30 cabang toko di seantero Amerika Serikat dan sebuah situs online untuk melayani kepentingan bisnis dan konsumen.

"Penipuan sekarang sudah makin canggih dan dilakukan dengan cara yang makin hari makin pintar," keluh CEO dari Tiger Direct, Gilbert Fiorentino, seperti dikutip dari PC World, Selasa (16/9/2008).

Pengakuan tersebut sangat berasalan, karena dilaporkan situs online Tiger Direct digempur terus-terusan dengan usaha penipuan menggunakan kartu kredit dan kartu debit curian. Menurut Fiorentino, toko ritel seperti Tiger Direct menjadi sasaran empuk para penjahat dunia maya karena komputer atau barang-barang elektronik yang dibeli secara online disitu mudah untuk dijual di pasar gelap.

Strategi menipu yang biasanya digunakan oleh para penipu adalah dengan mengawasi rumah seseorang yang informasi kartu keditnya sebelumnya sudah dicuri dan berpura-pura tinggal disitu di saat pemilik rumah yang asli pergi.

Hal ini dilakukan untuk mengelabui toko ritel tempat mereka mencuri karena akan mencurigakan bila alamat pengiriman dari barang yang mereka 'beli' berbeda dengan alamat tagihan kartu kredit.

Tiger Direct sendiri sudah sejak lama memerangi kejahatan maya ini dengan mengembangkan sistem antimaling. Setiap transaksi pembelian secara online dari wilayah Eropa Timur akan dicocokkan dengan alamat Internal Protocol (IP).

Selain itu, perusahaan ini sudah mengambil langkah preventif dengan menggunakan layanan sekuritas dari sebuah penyedia layanan manajemen penipuan Ethoca. Layanan ini menyediakan cara aman bagi para pelaku bisinis untuk menerima pembayaran dalam bentuk kartu kredit agar terhindar dari penipuan. Layanan ini juga bisa mengecek apakah kartu kredit yang dicurigai pernah digunakan sebelumnya di toko lain. Cara ini diharapkan bisa mempertebal pertahanan terhadap penipuan bila saling berkolaborasi dengan toko-toko lain.

Tiger Direct sendiri menangani 20.000 sampai 40.000 pemesanan barang setiap harinya, tergantung dari jumlah hari yang ada dalam setahun. Kebanyakan barang segera dikirim setelah aplikasi pemesanan selesai, namun penipuan dunia maya bisa memperlambat proses ini.

"83 persen order pemesanan secara online akan diurus dengan sistem otomatis kami tanpa perlu meninjau ulang secara manual, sedangkan untuk 17 persen kami perlu menanganinya secara langsung karena perlu menelepon pelanggan yang bersangkutan, pihak bank, dan langkah-langkah lain untuk memastikan bukan kartu kredit curian yang dipakai.

Dikabarkan Tiger Direct mengalami kerugian yang besar dari kejahan penipuan ini.

"Kami rugi jutaan dolar dengan rendahnya persentase penjualan, namun sebenarnya kerugian lebih besar hingga milyaran dolar diderita oleh industri ini sendiri," keluh Fiorentino. (jri)

0 komentar:

Posting Komentar

kekgiyak.com

kekgiyak.com
Toko Lingerie Murah terpercaya