skip to main |
skip to sidebar
NEW YORK - Sekira 516 data telah dicuri sepanjang tahun 2008 ini. Bahkan lebih banyak lagi data penting masyarakat yang cukup potensial untuk dicuri.
Menurut data dari ID Theft Resource Center, seperti dikutip melalui Cnet, Selasa (7/10/2008), sekira 30 juta lebih identitas milik konsumer menjadi target potensial penipuan.
"Angka tersebut terbilang cukup signifikan karena jumlahnya yang meningkat dibandingkan data yang didapat pada tahun 2007," ujar pihak ITRC.
Peningkatan jumlah ini diprediksi akibat lemahnya sistem keamanan data dari banyak organisasi atau badan penting, yang menyimpan data-data para konsumennya. Bahkan ITRC juga menyatakan bahwa jumlah ini didapat dari kemampuan mereka mengakses data milik pengadilan negeri yang biasa mengangkat kasus pencurian identitas dan data penting. Namun jumlah 30 juta ini tidak termasuk pelanggaran-pelanggaran yang tidak diberitakan di media dan tidak diketahui. Bisa jadi, data tersebut meningkat akibat adanya reduplikasi data.
Namun begitu, data 30 juta masyarakat yang telah diekspos tahun ini tidak akan seluruhnya terdeteksi oleh para penipu (ID Fraud). Nantinya para perusahaan tersebut akan menyediakan layanan monitoring yang akan digunakan sebagai upaya pencegahan dan antisipasi maraknya aktivitas penipuan.
Pada Februari 2007, survei dari Javelin Strategy and Research melaporkan bahwa terdapat sekira 8 juta korban penipuan ID di Amerika. Namun jumlah penipuan pada tahun 2007 telah menurun dibanding tahun 2006 lalu. (srn)
Posted in: Pencurian Data Meningkat Setiap Tahun
0 komentar:
Posting Komentar