SAN FRANSISCO - Sebuah jaringan berita terkemuka, Fox News, melaporkan lembaga donor internasional, The World Bank mendapat serangan beruntun dari hacker.
Berdasarkan memo internal lembaga yang dipimpin oleh Paul Wolfowitz tersebut diketahui bahwa jaringan internal dalam tubuh World bank telah disusupi hacker. Paling tidak sebanyak enam kali pada akhir tahun lalu. Memo itu juga membeberkan dua serangan di antaranya, dilakukan oleh hacker beralamat Internet Protocol (IP) yang bermuara di China dan infeksi spyware besar-besaran pada musim semi lalu.
Catatan internal yang dipublikasikan tersebut juga turut menguraikan bahwa serangan yang dilancarkan hacker pada bulan Juli lalu telah berhasil menggempur lima server World Bank yang berisikan informasi sensitif.
Memo tak bertuan itu juga turut merekomendasikan menghapus dan memulihkan semua server agar semua kode yang mencurigakan bisa tereliminasi. Tujuannya agar kejadian ini tidak terulang lagi. Memo itu juga mengatakan, akan ada protokol keamanan yang secara kontinu diperbaharui.
Selain mengutip sebuah memo misterius, berita fenomenal dari Fox News ini juga turut mengutip sebuah surat elektronik berseting Juli yang menggambarkan sebuah krisis yang tak pernah terjadi sebelumnya dan merekomendasikan untuk mengganti 4.500 password dalam rangka menghindari serangan di kemudian hari.
Mengetahui pihak mereka menjadi sorotan karena beredarnya berita tersebut, pihak World Bank menanggapi masalah ini dengan serius.
Namun, validitas memo itu langsung dibantah oleh otoritas IMF."Cerita yang dibeberkan Fox News tersebut bohong dan salah. Cerita itu hanya mengutip dari sumber yang tak jelas dan email bocor yang berbicara di luar konteks,? tegas juru bicara World bank dalam keterangannya seperti dilansir dari Vnunet Sabtu (11/10/2008).
"Layaknya institusi publik maupun privat lainnya, sistem komputer World Bank sudah berulang kali mendapat serangan hacker. Namun kami bisa menangkal semua itu dengan rutin memperbaharui sistem keamanan kami. Lagipula, kami tidak pernah mengalami gangguan hacker yang ingin mengakses informasi sensitif World Bank," tutup penjelasan tersebut.(srn)
(uky)
0 komentar:
Posting Komentar